Laporan Praktikum Acara III Stek Air
LAPORAN PRAKTIKUM KEHARAAN
ACARA III
STEK AIR
TANAMAN BERINGIN DAN TOMAT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbanyakan
tanaman dapat dilakukan secara generative dan vegetative. Cara generative yang
umum digunakan yaitu melalui biji. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang
secara teknis cukup mudah dan sederhana serta tidak membutuhkan biaya produksi
dan investasi yang besar adalah stek. Stek merupakan teknik perbanyakan
vegetatif dengan cara memotong bagian vegetatif untuk ditumbuhkan menjadi
tanaman dewasa yang sifatnya mirip dengan sifat indukknya.
Tomat merupakan tanaman dari famili Solanaceae, yaitu
berbunga seperti trompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat
beragam. Ada yang bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna
buah masak bervariasi dari kuning, orange, sampai merah, tergantung dari jenis
pigmen yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya
tersusun dalam tandan[1]tandan.
Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum stek menggunakan media
air yaitu untuk mengetahui dan mengamati pertumbuhan tanaman yang di stek setiap
minggunya selama delapan minggu.
II. ISI
A. Tinjauan Pustaka
Tomat merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam family Solanaceae.
Tanaman tomat terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan biji.
Tinggi tanaman tomat mencapai 2 meter, ciri khas batang tomat adalah tumbuhnya
rambut-rambut halus diseluruh permukaannya, akar tanaman tomat berbentuk
serabut yang menyebar ke segala arah. Daunnya berwarna hijau dan
berambutmempunyai panjang sekitar 30 cm dan lebar 20 cm, bunga tomat berwarna
kuning cerah.Buah yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua
(Marlina, 2019). Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam.
Ada yang bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah
masak bervariasi dari kuning, oranye, sampai merah, tergantung dari jenis
pigmen yang dominan. Rasa dari buah tomat bervariasi, dari asam hingga manis.
Buahnya tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak
mengandung air (Shireen et al., 2018).
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan
menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi
tanaman baru. Dari pengertian stek tersebut maka stek dapat dikelompokkan berdasarkan
bagian tubuh tumbuhan yang dapat distek yaitu stek akar, stek batang, dan stek
daun. Tanaman yang distek, dipotong di salah satu bagiannya. Potongan tanaman
bisa langsung ditanam di tanah. Stek banyak digunakan untuk memperbanyak
tanaman-tanaman hias dan tanaman buah, seperti anggur, markisa, sukun, jeruk
nipis, apel, lada, vanili, dan sirih (Rahardja et al., 2003). Tanaman yang
dihasilkan dari stek biasanya mempunyai sifat persamaan dalam umur, ukuran
tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainya.Selain itu kita juga
memperoleh tanaman yang sempurna yaitu mempunyai akar, batang, dan daun yang
relatif singkat.
B.
Metodologi
Praktikum
stek air di Purworejo, Jawa Tengah. Alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya,
botol atau gelas plastic bekas, cutter, tanaman tomat dan tanaman beringin
dolar. Langkah kerja yang dilakukan yaitu, mencari batang tanaman cabai dan
beringin yang bebas dari hama dan penyakit, serta dipilih batang bagian
pucuknya lalu dipotong. Setelah itu, pangkal batang disayat dengan kemiringan
kira kira 450. Pada masing-maisng bahan stek disisakan 2-3 helai
daun, hal ini berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pangkal batang bahan stek
diusap usap dengan bawang merah atau bisa juga dengan ZPT, namun hal ini
bersifat optional. Kemudian bahan stek di celupkan pada gelas plastic yang
sudah berisi air bersih. Ditunggu selama delapan minggu dan diamati pertumbuhan
tanaman dan akarnya. Setiap minggu air diganti dengan yang baru agar tidak
muncul lumut dan bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan akar tanaman stek.
C. Hasil dan Pembahasan
Hasil yang diperoleh pada praktikum, stek pada tanaman tomat dan
beringin menunjukkan terbentuknya akar. Pertumbuhan akar stek batang tanaman
tomat dan beringin pada media air tidak seragam. Bagian stek yang digunakan
bukan bagian ujung batang tanaman tetapi pada bagian batang tanaman sehingga
pertumbuhan stek beragam. Stek memerlukan tambahan hormon zat pengatur tumbuh
yaitu hormon auksin. Menurut Harjadi (1979), auksin dibentuknya di ujung-ujung
batang dan akar. Di daerah meristem apikal merupakan pusat pembentukan auksin
yang akan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman. Penyebaran auksin itu
tidak merata, semakin jauh dari bagian apikal jumlahnya semakin sedikit. Auksin
ini sangat berperan dalam pemanjangan sel meristem, pertumbuhan tunas lateral,
absisi atau rontoknya daun, aktivitas kambium, dan pertumbuhan akar. Pada media
air yang digunakan pada percobaan hanya diberikan air tanpa tambahan apa-apa.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat hasil untuk stek
beringin dan tomat berhasil tumbuh akar.
Harjadi,
S. S. 1979. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia, Jakarta.
Marlina, M., dan Wulandari, P. 2019. Teknik
pemanfaatan limbah pucuk daun tebu (Saccharum officinarum L.) untuk
pembuatan pupuk organik cair. Seminar Nasional Lahan Suboptimal,
430–435.
Rahardja,
P.C., Wiryanta W. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Agromedia. Jakarta
Shireen, F., M.A. Nawaz, C. Chen, Q. Zhang, Z. Zheng, H. Sohail, J. Sun, H. Cao, Y. Huang, Z. Bie. 2018. Boron: functions and approaches to enhance its availability in plants for sustainable agriculture. International Journal of Molecular Sciences, 19(7): 1-20.


Comments
Post a Comment