Laporan Praktikum Acara Bintil Akar

 LAPORAN PRAKTIKUM KEHARAAN

ACARA IV

BINTIL AKAR TANAMAN TELANG DAN KACANG TANAH



I.         PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Keberhasilan budidaya tanaman sangat ditentukan oleh kondisi agroklimat (iklim, topografi dan kesuburan tanah). Pertumbuhan tanaman juga didukung oleh sifat-sifat fisik dan kimia dari tanah, seperti drainase/permeabilitas, pH, tekstur, serta kandungan organik dan hara tanah. Meskipun tanaman dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah, namun pertumbuhannya akan optimal apabila ditanam pada tanah yang subur, memiliki drainase yang baik (cukup air tetapi tidak tergenang) dan pH sekitar 6-7. Hubungan simbiosis antar akar tanaman dengan bakteri rhizobium adalah simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak saling diuntungkan. Rhizobium ini merupakan bakteri yang dapat membentuk bintil akar pada tanaman legume seperti kacang tanah dan telang, serta memiliki kemampuan untuk memfiksasi N2 dari atmosfer sehingga hasilnyadapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Ketepatan cara pemupukan dapat menentukan hara yang diserap oleh tanaman. Agar dapat diserap oleh tanaman, unsur-unsur hara tersebut harus terkena kontak secara langsung dengan permukaan akar tanaman. Pemberian pupuk pada zona perakaran aktif akan meningkatkan efisiensi pemupukan. Adanya bakteri rhizobium pada akar ini sangat membantu akar dalam memenuhi kebutuhan unsur nitrogennya seperti bakteri PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum proses penanaman dapat memberi pertahanan pada tudung akar tanaman. PGPR berperan sebagai biofertilizer karena beberapa bakteri memiliki kemampuan untuk mengikat Nitrogen bebas dari udara dan menyediakan Fosfat, Sulfur, besi, maupun mineral lainnya dalam bentuk terlarut sehingga tanaman dapat mencukupi kebutuhan hara.  

B. Tujuan

Tujuan dilaksankan praktikum ini adalah :

1. Mengetahui produksi biomassa pada tanaman kacang tanah pertumbuhan tanaman telang.


II.      ISI

A.      Tinjauan Pustaka

Tanaman leguminosa baik herba maupun perdu/pohon mempunyai kemampuan mengikat N udara (bentuk N yang tidak tersedia bagi tanaman) dan mengubahnya menjadi bentuk N yang tersedia bila bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium (Armiadi, 2009). Terdapat dua cara infeksi rhizobium untuk membentuk bintil pada akar kacang-kacangan yaitu infeksi melalui rambut akar (root hair entry) dan melalui celah (crack entry). Infeksi melalui rambut akar terjadi pada sebagian besar kacang-kacangan, termasuk kedelai. Sementara itu, infeksi melalui celah hanya terjadi pada beberapa kacang-kacangan termasuk kacang tanah (Suryantini, 2015).
        Tanaman Clitoria ternatea yang mempunyai nama umum kembang telang merupakan tanaman berbentuk perdu tahunan yang memiliki perakaran yang dalam dan berkayu, batang agak menanjak atau tegak dan memanjat dengan tinggi antara 20 - 90 cm, berbulu halus, berdaun tiga sampai lima, anak daun berbentuk lonjong, permukaan atas tidak berbulu dan permukaan bawah dengan bulu yang tersebar, pembungaan tandan di ketiak dengan 1 - 2 bunga, panjang tangkai daun hingga 4 cm, kelopak daun berwarna ungu hingga hamper putih, buah polong berbentuk memintal lonjong, tidak berbulu, berbiji 3 - 7, katup cembung, biji bundar hingga bulat telur, berwarna kecoklatan (Cronquist, 1981).

 Bintil bervariasi dalam bentuk, warna, ukuran, tekstur dan lokasi. Bentuk dan lokasi bintil ditentukan oleh tanaman inangnya. Menurut Tajima et al. (2006) dalam sistem perakaran pada fase berbunga hingga pengisian polong, perkembangan bintil akar kacang tanah terbatas pada akar lateral, namun terkadang, bintil juga terjadi pada akar tunggang, atau pada akar lateral kedua. Pada kacang tanah bintil akarnya berbentuk bulat seperti bola, bintil yang efektif berukuran besar dan terletak di perakaran tanaman bagian atas. Sebaliknya, bintil yang tidak efektif ukurannya kecil, dalam jumlah banyak dan tersebar di seluruh perakaran tanaman inangnya. 


B.          Metodologi

Praktikum Keharaan Tanaman Acara “Bintil Akar” dilaksanakan di Purworejo, Jawa Tengah. Tanaman yang diamati pada praktikum ini adalah kacang tanah dan bunga telang. Penanaman tanaman kacang tanah dilaksanakan pada 14 Maret 2021, sedangkan pemanenan dilaksanakan pada 31 Mei 2021. Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain biji kacang tanah, biji bunga telang, tanah, air, tray semai, dan polibag.
        Langkah kerja pada acara ini adalah sebagai berikut. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Kemudian biji kacang tanah dan bunga telang dimasukkan ke dalam air untuk memilah biji yang dapat digunakan sebagai benih. Selanjutnya tanah dimasukkan ke dalam tray semai dan benih dibenamkan ke dalam tanah tersebut. Bibit yang sudah tumbuh dipindah tanam di polibag. Tanaman kacang tanah dan bunga telang dipelihara selama 2 bulan. Setelah 2 bulan, tanaman kacang tanah dan bunga telang dipanen secara hati-hati. Akar tanaman dicuci kemudian diamati bintil akar yang muncul.


C.
      Hasil dan Pembahasan

No

Jenis tanaman

Bintil akar

Jumlah

Ukuran rata-rata

1

Kacang tanah

4

0,2mm

2

Telang

3

0,3mm


Jumlah bintil akar pada tanaman kacang tanah lebih banyak dibandingkan jumlah bintil pada akar tanaman telang. Banyaknya jumlah bintil pada akar tanaman kacang tanah menunjukkan bahwa nitrogen yang ditambat semakin banyak. Suryantini (2015) menyatakan bahwa Rhizobium dalam menambat nitrogen dari udara dipengaruhi oleh besarnya bintil akar dan jumlah bintil akar. Semakin besar bintil akar atau semakin banyak bintil akar yang terbentuk, semakin besar nitrogen yang ditambat. Penambatan nitrogen pada kacang-kacangan tergantung pada pembentukan bintil oleh rhizobium. Tanpa adanya massa bintil yang berisi strain rhizobium yang efektif menambat nitrogen, maka penambatan nitrogen tidak akan terjadi.


V.         PENUTUP

a.      Kesimpulan
       Kesimpulan dari praktikum “Pengamatan Bintil Akar pada Tanaman Kacang Tanah dan Telang” adalah pertumbuhan bintil akar yang baik didukung oleh kondisi media tanam yang baik dan lingkungan yang mendukung. 

Daftar Pustaka

Cronquist, A., & Takhtadzhi︠a︡n, A. L. 1981. An integrated system of classification of flowering plants. Columbia university press.

Suryantini. 2015. Pembintilan dan penambatan nitrogen pada tanaman kacang tanah. Monograf Balitkabi 13: 234-250.

Tajima R., S. Morita and J. Abe. 2006. Distribution pattern of root nodules in relation to root architecture in two leading cultivars of peanut (Arachis hypogaea L.) in Japan. Plant Production Science. 9:249–255.





 

 



Comments